Rabu, 18 Oktober 2017
FAD UKDW & IAI DIY
Menyelenggarakan Seminar Seismologi dan Bangunan Tahan Gempa (Seismology and Earthquake Resistant Building Design)
Fakultas Arsitektur dan Desain Universitas Kristen Duta Wacana (FAD-UKDW) bekerjasama dengan Ikatan Arsitek Indonesia D.I.Yogyakarta (IAI DIY) menyelenggarakan seminar arsitektur bertema “Professional Seminar on Design and Engineering for Architects – Seismology and Earthquake Resistant Building Design”. Acara yang berlangsung Rabu (18/10) menghadirkan dua pakar kegempaan dari Jerman, Prof. Dr.-Ing. Wolfgang Bruestle, pakar Seismologi, dan Prof.Dr.-Ing. Horst Werkle, ahli Bangunan Tahan Gempa. Acara yang dihadiri lebih dari 60 praktisi dan akademisi arsitektur ini merupakan rangkaian acara Dies Natalis ke-55 UKDW dan HUT ke-58 IAI DIY yang ke-58.
Ar.Ahmad Saifudin Mutaqi, IAI, AA, selaku Ketua IAI DIY menyampaikan bahwa tema seminar ini cukup penting bagi para arsitek, mengingat Indonesia adalah negara yang berada pada wilayah rawan gempa, sehingga diperlukan pemahaman yang benar tentang seismologi bagi para arsitek, agar mampu menerapkan kaidah dan teknologi yang tepat bagi bangunan yang dirancangnya.
“Acara ini juga sangat bermanfaat bagi pengembangan ilmu arsitektur dalam dunia akademis, pembicara yang hadir menyampaikan dasar pemahaman tentang seismologi serta sistem dan teknologi aplikatif terbaru yang belum banyak digunakan oleh negara di Indonesia dan kawasan di sekitarnya” jelas Dr.-Ing. Wiyatiningsih, Dekan FAD UKDW.
Turut hadir juga dalam acara ini Henry Feriadi, Ph.D, selaku rektor UKDW, dan empat mahasiswa program S2 Arsitektur dari Kasetsart University, Thailand yang khusus datang ke UKDW untuk mengikuti seminar.
Acara ini berlangsung pada pukul 16.00 - 20.30 WIB, dan pada akhir acara, Yohanes Satyayoga, M.Sc., yang juga berperan sebagai moderator menggarisbawahi beberapa poin penting dari pembicara, salah satunya bahwa kerusakan akibat bencana gempa bumi disebabkan oleh 3 hal, yaitu frekuensi-magnitude gempa, tipe-struktur tanah, serta rancangan bangunan. Gempa dan tanah adalah faktor pemberian alam, namun teknologi rancangan bangunan adalah hal yang dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu, demi keamanan dan keselamatan masyarakat pengguna bangunan secara luas. Bukan gempa yang mengakibatkan korban secara langsung, namun kegagalan bangunan saat terjadi gempalah yang menyebabkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar